Terima Kasih Tuanku

Tak terasa saya telah menemani tuan menjalani kegiatan demi kegiatan karena saya yakin tuan tanpa saya hanya samar-samar saja. Setahun sudah saya menemani tuan, saya masih ingat ketika saya dipilih tuan dari sekian banyak pilihan dibalik rak kaca. Karena tuanlah saya bisa melihat dunia luar, yang dulu hanya bisa saya liat di balik kaca jendela. Setelah itu tuan selalu membawa saya menjelajahi setiap ruang. Entah berapa juta kata yang telah dilihat atau pun beragam keelokan dan pesona yang disaksikan. Dari kemolekan seorang mojang sampai getirnya kehidupan duniawi telah saya dan tuan saksikan.

Namun saya tak bisa berkompromi dengan waktu, perlahan tubuh ini digerogoti. Sudah berapa kali tuan memperbaiki saya, dan tak terhitung juga berapa kali saya kembali pesakitan. Tuan pun tanpa merasa lelah terus memperbaiki saya walau saya tak kunjung seperti dulu lagi, saya pun mencoba bertahan sekuat tenaga. Tapi apalah daya saya hanya merepotkan tuan saja dan saya pun harus merelakan tuan mengganti saya dengan yang baru agar tuan tetap bisa melihat jelas keindahan ciptaan Tuhan.
Terima Kasih untuk Tuanku telah mengajak saya melihat setiap keindahan yang diciptakan Tuhan di bumi ini. Mungkin kalau tuan dulu tidak memilih saya, saya tak akan merasakan ini semua. Saya hanya akan  melihat semuanya dibalik kaca saja.
lapak kacamata jalan abc bandung
Share your love
Rulfhi Alimudin
Rulfhi Alimudin

Pekerja teks komersial dan penggambar rumah. Berminat sejarah, sastra, sepakbola dan properti.

Articles: 164

Leave a Reply