Ada beragam jenis mie Jepang, yang paling terkenal dan mungkin sudah pernah kamu coba adalah ramen, yang justru variasi kuliner yang paling kontemporer.
Selain ramen, jenis mie Jepang lainnya yang tak kalah terkenal adalah soba. Kali ini kita akan menelusuri sejarah dan budaya yang mewarnai kuliner satu ini.
Apa Itu Soba?
Soba adalah salah satu mie Jepang yang terbuat dari tepung gandum kuda (Buckwheat). Buckwheat ini disebut Soba dalam bahasa Jepang. Mie Soba bertekstur tebal seperti spagetti, bisa disantap dingin atau panas.
Warna Mie Soba bervariasi. Bisa berwarna sangat coklat sampai ke abu-abu, tergantung seberapa besar kandungan tepung gandum soba (buckwheat) dalam pembuatannya.
Dalam pembuatan Mie Soba diharuskan mencampurkan kandungan lain seperti gandum biasa dan tepung beras sebagai pengikat adonan. Jika mie hanya murni mengandung soba, maka cenderung hancur ketika dimasak.
Umumnya mie soba yang memiliki kandungan soba lebih tinggi akan lebih bernilai daripada mie dengan kandungan soba rendah.
Macam-Macam Soba
Telah disebutkan sebelumnya, Soba bisa disajikan panas atau dingin. Berikut ini macam-macam sajian Soba yang populer.
1. Mori/Zaru Soba (Dingin)

Semacam Soba original. Disantap begitu saja dengan dicocolkan pada Tsuyu.
Tsuyu semacam saus dingin yang terbuat dari kaldu, air dan mirin (sejenis anggur beras yang manis).
Mori dan Zaru Soba pun berbeda. Biasanya Zaru-Soba disajikan dengan topping rumput laut (nori), sedangkan Mori-Soba tidak.
2. Kake-Soba (Panas)

Kake-Soba adalah hidangan mie Soba yang disajikan dengan kuah bening. Kuahnya terbuat dari bahan yang sama dengan Tsuyu, namun dengan kepekatan yang lebih rendah.
3. Kitsune-Soba (Panas/Dingin)

Mie Soba yang dihidangkan dengan topping Abura-age. Abura-age adalah lembaran tahu yang dipotong tipis-tipis kemudian digoreng.
4. Tanuki-Soba (Panas/Dingin)

Tanuki-Soba adalah mie Soba yang dihidangkan dengan Tenkasu. Tenkasu adalah sisa adonan tempura goreng yang bertekstur renyah.
Di Osaka, Tanuki-Soba lebih dikenal dengan nama Haikara-Soba.
5. Tempura-Soba (Panas/Dingin)

Hidangan Mie Soba yang satu ini dilengkapi dengan satu porsi Tempura. Tempura akan disajikan terpisah, ataupun menjadi topping di atas mie Soba.
6. Tsukimi-Soba (Panas)

Tsukimi berarti “memandangi bulan”.
Dalam hidangan Tsukimi-Soba memang terdapat telur mentah dengan kuning telur yang masih utuh. Ketika menyantapnya bagaikan memandang bulan dalam semangkuk Soba.
7. Tororo-Soba (Panas/Dingin)

Tororo adalah krim berwarna putih berkarakter lengket seperti pasta yang terbuat dari parutan Nagaimo mentah (semacam ubi).
Tororo bisa disajikan langsung sebagai topping Soba, atau disajikan terpisah.
8. Sansai-Soba (Panas)

Sansai-Soba disajikan dengan Sansai matang. Sansai secara harfiah berarti “sayuran gunung.”
Pada awalnya Sansai mengacu pada sayuran yang tumbuh secara alami alias sayuran liar. Sayuran yang tidak dipanen di ladang.
Namun, sekarang istilah Sansai sebagai sayuran liar menjadi kabur karena beberapa Sansai telah berhasil dibudidayakan.
9. Nanban-Soba (Panas)

Nanban-Soba adalah sajian mie Soba dengan kaldu yang ditambahkan daun bawang. Kaldu tersebut biasanya kaldu ayam atau kaldu bebek dengan tambahan irisan daging di atasnya sesuai apa kaldunya.
Pada umumnya, Nanban-Soba dibagi menjadi dua menu, yaitu Tori Nanban Soba (ayam) dan Kamo Nanban Soba (bebek).

Sejarah Soba
Sebuah penelitian mengatakan bahwa tanaman Soba yang dijadikan bahan Mie Soba, berasal dari Yunnan, Cina.
Di Jepang, tanaman Soba diperkirakan sudah dibudidayakan sejak jaman Jomon, salah satu periode sejarah Jepang tertua.

Teori ini berdasarkan penemuan arkeologi berupa serbuk sari Soba yang diperkirakan berumur 9000 tahun di Prefektur Kochi. Sementara itu, dalam dokumen sejarah Jepang, Soba tertera dalam dokumen Shoku Nihongi pada tahun 797 M, pada awal jaman Nara.
Awal Soba yang Bukan Mie
Ketika kita mendengar kata Soba, otomatis pikiran kita membayangkan mie dari Jepang. Namun, pada awalnya Soba tidak berbentuk mie sampai abad ke-16.
Sebelum abad ke-16, Soba berbentuk seperti mochi yang disebut Soba Gaki atau Soba Mochi, yang dibuat dengan mengaduk tepung gandum Soba dengan air panas, seperti halnya membuat mochi tradisional.
Soba yang seperti inilah yang dikenal dengan nama Soba sebelum adanya Soba Kiri.

Soba Kiri adalah Soba yang dipotong-potong memanjang seperti mie. Ketika itu Soba Kiri bisa dibilang penemuan baru dalam menyajikan Soba.
Soba Kiri inilah yang kemudian lebih populer sampai sekarang. Sehingga makanan yang disebut Soba yang awalnya tidak berbentuk mie, menjadi Soba dengan bentuk mie seperti yang kita kenal sekarang.
Kapan tepatnya Soba Kiri muncul?
Seorang penyair periode Edo bernama Kyoroku Morikawa (1656-1715), dalam kumpulan Haiku-nya berjudul Fuzoku Bunsen (1706), menulis tentang Soba Kiri yang kala itu semakin populer.

“Soba-Kiri berasal dari Motoyama-Juku, provinsi Shinano, dan sering disebut-sebut di banyak wilayah.”
Sekarang Motoyama-Juku diperkirakan berada di Shiojiri, prefektur Nagano. Dalam lirik Haiku tersebut, pada 1706, bisa disimpulkan bahwa Soba Kiri (Mie Soba) sudah populer di wilayah Jepang.
Hari Soba
Hari Soba adalah hari terakhir di setiap bulan (Misoka).
Bahkan hari Soba sampai ditetapkan oleh Asosiasi Industri Mie Jepang, dengan harapan setiap orang akan ramai-ramai makan Soba di setiap akhir bulan.

Kebiasaan makan Soba di setiap hari terakhir setiap bulan sudah berlangsung sejak jaman Edo.
Konon dengan makan Soba di hari Misoka bisa mendatangkan keberuntungan. Salah satunya, akan diberkati umur panjang seperti helaian mie Soba yang panjang.
Nah, demikian kisah tentang Soba yang sebenarnya tak pendek. Mungkin setelah membaca ini ketika mendengar kata Soba, yang terbayang adalah tanaman Soba bahan utama gandum buckwheat, bukan hanya mie.
Semoga artikel ini bermanfaat ketika kamu nongkrong sambil ngopi, sebagai bahan obrolan untuk memperpanjang waktu nongkrongmu, sepanjang helaian mie Soba!
*
Referensi:
- 蕎麦をさらに美味しくいただいてもらうお話し. Musashi Soba.
- 日本そば. Zenmenren.
- Soba Noodles. Japan-Guide.