Apa Beda Parfum, Cologne, Aftershave dan Eau de Toilette?

Di tengah hiruk-pikuk pagi hari, aroma yang menyelinap sering kali lebih cepat menarik perhatian daripada sapaan hangat. Entah itu semerbak parfum yang menyiratkan kesan elegan, atau wangi cologne yang segar dan ringan, setiap aroma memiliki kisah dan karakteristiknya sendiri.

Namun, di antara Parfum, Cologne, Aftershave, dan Eau de Toilette, perbedaan mereka terkadang tersamarkan oleh label indah di botol kaca yang memikat. Apa sih sebenarnya yang membedakan empat pemain utama dalam dunia wewangian ini?


1. Parfum

Jika wewangian adalah kerajaan, maka parfum adalah rajanya. Parfum mengandung konsentrasi minyak esensial tertinggi, biasanya antara 20-30%. Ini berarti, parfum memiliki kekuatan untuk bertahan lama, kadang-kadang hingga seharian penuh, bahkan lebih.

Hanya dengan satu atau dua semprotan, kamu bisa merasakan keharuman yang tetap melekat meski waktu terus berlalu.

Namun, di balik kekuatan tersebut, parfum sering kali hadir dengan harga yang sebanding. Menggunakan parfum bukan hanya soal wangi, tapi sebuah pernyataan selera.

2. Cologne

Bagi mereka yang lebih menyukai wangi yang tidak terlalu kuat namun tetap terasa segar, cologne adalah jawabannya.

Cologne biasanya memiliki kandungan minyak esensial yang lebih rendah, sekitar 2-4%. Efeknya, wangi cologne cenderung lebih ringan dan tidak terlalu tahan lama, ideal untuk digunakan di cuaca panas atau sebagai pelengkap aktivitas sehari-hari.

Cologne adalah angin sepoi-sepoi di antara teriknya siang hari, menawarkan kesegaran yang tidak mendominasi, melainkan menemani secara halus.

3. Eau de Toilette

Di antara parfum dan cologne, ada kategori yang disebut Eau de Toilette. Ini seperti jalan tengah bagi mereka yang ingin wangi yang lebih kuat dari cologne tetapi tidak seberat parfum.

Dengan kandungan minyak esensial sekitar 5-15%, Eau de Toilette menawarkan keharuman yang cukup intens namun tetap ringan untuk dipakai sehari-hari.

Dalam hal ketahanan, Eau de Toilette biasanya bertahan beberapa jam, lebih singkat dari parfum tetapi lebih lama dari cologne.

Wewangian ini seringkali menjadi pilihan favorit untuk dipakai ke kantor atau acara-acara semi-formal.

4. Aftershave

Aftershave sering kali disalahartikan sebagai cologne, tetapi fungsinya berbeda.

Aftershave bukan semata-mata tentang wangi, melainkan lebih kepada perawatan kulit. Setelah bercukur, kulit biasanya menjadi sensitif dan rentan terhadap iritasi. Di sinilah aftershave berperan.

Dengan kandungan alkohol yang relatif tinggi untuk membunuh bakteri, aftershave memberi efek menenangkan pada kulit.

Wanginya biasanya ringan, tidak sekuat parfum atau cologne, karena tujuannya adalah menyegarkan kulit dan mencegah iritasi, bukan meninggalkan kesan abadi seperti parfum.


Masing-masing memiliki perannya sendiri, memberikan kita pilihan sesuai kebutuhan dan momen yang kita hadapi.

Apakah kita ingin tampil menonjol di keramaian dengan parfum, atau hanya ingin menikmati sekejap kesegaran ringan dari cologne, dunia wewangian ini adalah cermin dari pilihan gaya hidup kita.

Jadi, saat membuka botol-botol kecil itu, kita tidak hanya memilih aroma, tetapi juga bagaimana kita ingin dikenang.

Tidak yakin apa yang kita suka, atau tidak yakin bagaimana mengungkapkan preferensi kita sendiri ke dalam kata-kata?

Wewangian dapat menjadi titik awal yang baik. Ada beberapa kategori, misalnya floral (bunga), fresh, fruity (buah), citrus, oriental, woody (kayu) atau spicy. Semuanya cukup mudah diingat dan artinya bisa langsung ditebak.

Wewangian paling baik diterapkan pada bagian tubuh yang paling hangat untuk membantunya menonjol, jadi pilih satu titik di leher dan rahang bawah, dada, pergelangan tangan dan lengan bawah, atau siku bagian dalam.

Jika ingin mengoleskannya ke pergelangan tangan, jangan menggosoknya bersama-sama, karena ini dapat memutuskan ikatan molekul dalam parfum.

Jangan lupa, wewangian juga bagian dari cerita, seperti parfum di sehelai surat cinta yang tak pernah terbalas, atau cologne di pagi hari yang tergesa-gesa. Keduanya membawa kenangan, dan barangkali, itulah makna tersembunyi di balik semprotan kecil tersebut.

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 237

Leave a Reply