Masih ingat caranya berinteraksi sosial didunia nyata?

Photo Credit to networkedurbanism.com
Masih ingatkan kalian saat memanggil nama teman kalian di depan rumahnya, untuk mengajak pergi keluar/main? Kalo masih ingat, maka dapat saya pastikan kalian lahir sebagai anak 90han. Bersyukurlah karena Anda masih bisa merasakan nikmat dari sebuah interaksi sosial di dunia nyata.
Kenapa saya bisa berkata seperti itu. Karena rasanya sangat perlu perjuangan untuk bisa sekedar berkumpul bersama, mulai dari menyambangi rumahnya, lalu berkumpul dan mengobrol panjang lebar dari hal sekecil  apapun. Nikmatnya lagi teman kalian mendengarkannya secara khidmat dan akan bergantian menanggapinya.   
Memang rasanya momen seperti itu bakalan jarang ditemui lagi. Karena dijaman milenial sekarang sudah berliaran yang namanya smartphone/gadget. Dimana hanya tinggal menggerakan ibu jari, kalian bisa terhubung dengan orang lain yang kalian mau tanpa terhalang jarak atau tembok tinggi.
Tentunya ini jadi sebuah kabar gembira. Karena tujuan diciptakan smartphone sebagai sarana mempermudah manusia untuk berkomunikasi satu sama lain telah tercapai.  
Namun entah ada yang salah dengan penggunanya atau teknologinya. Atau sebuah kemunduran dimana smartphone sudah bukan lagi sekedar teknologi. Tapi telah menjelma jadi bagian dari organ manusia yang tak dapat dipisahkan.
Orang-orang saat ini sangatlah bergantung dengan yang namanya smartphone. Karena rasanya semua yang dibutuhkan ada di smartphone, mulai dari telpon pacar (bagi yang ga jomblo yah), pesan makanan, pesan tiket, media curhat atau media eksis.
Kalian juga bisa sangat mudah untuk mengajak teman kalian untuk kongkow. Hanya dengan mengetik pesan atau chat di sosial media, kalian bisa janjian dan langsung berkumpul ditempat yang sudah ditentukan.
Sebuah kepraktisan yang diberikan oleh suatu teknologi. Tapi pernahkan setelah kalian berkumpul kalian ngobrol satu sama lain dalam waktu yang cukup lama? atau lebih banyak mengecek notif di smartphone?
Rasanya saya dan kalian akan memilih jawaban kedua. Dimana lebih banyak menghabiskan waktunya mengecek notif di smartphone. Memang perilaku ini sangat lazim di era sekarang, dimana orang berkumpul dan mereka sibuk dengan smartphonenya masing-masing. Bisa dibilang dengan smartphone, kalian akan mulai terbiasa untuk mengabaikan lingkungan kalian.
Belum lagi dengan semakin maraknya media sosial, menambah keasyikan untuk bercengkrama dengan smartphone. Bahkan teman saya ada yang setiap 10 menit selalu mengecek notifikasi smartphone, maklum dia kan artis selebgram.
Parahlahnya lagi di era milineal sekarang, orang bisa tidak menyapa temannya, walaupun sejak daritadi dia duduk disebelahnya. Memang tak bisa dipungkiri lagi pengaruh teknologi telah mempengaruhi pelan-pelan pola manusia dalam berinteraksi.
Pergeseran pola interaksi di dunia nyata ke dunia digital tak bisa sepenuhnya disalahkan akan kemajuan teknologi. Karena bagaimanapun manusialah yang harusnya memegang kendali akan teknologi itu, bukan teknologi yang mengendalikan manusia.
Menurut beberapa penelitian bahwa interaksi sosial di dunia nyata jelas lebih baik daripada interaksi sosial di dunia maya. Karena berinteraksi langsung secara nyata/bersentuhan dapat mengurangi tingkat depresi dibanding berinteraksi lewat dunia maya yang cenderung dapat meningkatkan depresi/cemas.  
Tentunya setelah mengetahui akan berbahayanya perilaku kebanyakan berinteraksi lewat sosial media. Ada baiknya mulai mengurangi pemakaian smartphone karena pada dasarnya manusia sudah terbiasa berinteraksi sosial tanpa ketergantungan teknologi. 
Bahkan seorang Albert Einstein pernah berkata “Aku takut suatu hari teknologi akan melampaui interaksi manusia. Dunia akan memiliki generasi idiot”
Mungkin akan terlalu naïf jika mengharapkan interaksi sosial seperti dulu kala, no gadget. Tapi dijaman sekarang mana mungkin bisa begitu toh, yang mungkin bisa dilakukan adalah mulai mengurangi porsi interaksi di dunia maya, dan lebih banyak berinteraksi di dunia nyata.
Maka mulai dari sekarang. Yuk kita kurangi interaksi sosial lewat dunia maya. Mulailah dengan menyapa keluarga, teman, pacar kamu di dunia nyata yah, selain lebih spesial dan kena banget lohh. Karena kita ini adalah manusia sosial yang nyata bukan manusia sosial maya.

Share your love
Rulfhi Alimudin
Rulfhi Alimudin

Pekerja teks komersial dan penggambar rumah. Berminat sejarah, sastra, sepakbola dan properti.

Articles: 164

Leave a Reply