5 Maid Cafe Paling Menakjubkan di Tokyo

Maid cafe di Jepang adalah tentang pemenuhan keinginan fantasi. 

Konsep utama dari kafe ini adalah mendandani pramusaji dengan kostum pelayan era Victoria, kemudian meminta mereka memanggil pengunjung dengan “Goshujin-sama” atau “Oujo-sama” yang berarti “Tuan” atau “Nyonya”.

Tujuannya adalah untuk membuat pelanggan merasa seolah-olah mereka sedang makan di rumah mewah mereka sendiri yang dikelilingi oleh staf yang setia.

Karena maid cafe semakin populer, pemilik harus meningkatkan inovasi mereka untuk menonjol di pasar yang agak stagnan ini. 

Saat ini, ada berbagai macam rekayasa pada formula maid cafe tradisional yang tersedia di Tokyo, dengan lima contoh teratas yang tidak boleh dilewatkan ini.

1. @home Cafe

home cafe maid cafe
Foto: @home cafe

Telah eksis lebih dari 15 tahun, @home adalah raja maid café yang tak terbantahkan di Jepang, memiliki lokasi di Akihabara dan Osaka dan mempekerjakan 350 maid secara total.

Di pasar maid café yang sangat kompetitif, @home telah membuat tanda mereka dengan mencurahkan semua energi dan perhatian mereka ke pelayan mereka, melatih mereka untuk menjadi aktris dan penyanyi dengan kualitas pilih tanding.

Beberapa dari mereka akhirnya menjadi anggota grup idola pop seperti SKE48, Dempagumi Inc. atau CY8ER. 

Para pelayan @home bahkan berhasil memengaruhi bahasa Jepang itu sendiri, mempopulerkan istilah “moe” (kecintaan yang kuat terhadap karakter lucu dari manga, anime, atau video game). Tidak heran jika kafe ini menarik lebih dari 500.000 pengunjung per tahun.

2. Shangri-La

shangri la maid cafe
Foto: Shangri-La.

Menurut kafe itu sendiri, “Shangrila percaya bahwa kemontokan adalah asal muasal moe.”

Membanggakan dirinya sebagai maid cafe montok pertama di Jepang, pendirian Akihabara ini mempekerjakan gadis-gadis montok bertubuh sintal sebagai pelayan yang merayakan energi “bositive” (“body positive”).

Misi kafe ini adalah untuk menyampaikan pesan bahwa kamu tak harus kurus untuk menjadi imut, dan mereka bersedia mendukung keyakinan itu dengan salah satu menu kafe pelayan terlezat di luar sana.

Shangrila sebenarnya mempekerjakan seorang koki Italia yang menyiapkan semua hidangan mereka, termasuk pizza otentik yang dipanggang dengan oven batu bata. 

3. Granvania

Granvania maid cafe
Foto: Granvania.

Apa yang membedakan Granvania, maid cafe yang terletak di sebelah Stasiun Akihabara, dari para kompetitornya adalah bahwa awalnya ini bukan maid cafe. Itu sebabnya, seperti halnya Shangrila, mereka sangat mementingkan makanan dan minuman mereka.

Granvania dimaksudkan untuk menyerupai kedai bir atau aula bir Eropa, dan untuk melengkapi ilusi itu, mereka menyajikan 30 jenis bir Eropa, serta segala macam minuman dan hidangan beralkohol lainnya. 

Kafe ini juga merupakan salah satu maid cafe dengan harga paling terjangkau di Tokyo, dengan paket makan siang spesial di hari kerja yang memungkinkan kamu untuk menikmati makanan yang layak di sana dengan harga kurang dari ¥1.000 (sekitar Rp100 ribu).

4. Schatzkiste

Schatzkiste maid cafe

Diambil dari bahasa Jerman yang berarti “peti harta karun”, Schatzkiste juga ditemukan di Akihabara, menata dirinya sebagai perpustakaan kecil pribadi yang dioperasikan oleh pelayan.

Dengan demikian, dekorasi mereka lebih halus dan elegan dan suasananya lebih tenang daripada di tempat serupa lainnya.

Istilah “klasik” benar-benar cara terbaik untuk menggambarkannya, dengan kafe menjadi tempat yang tepat untuk melepaskan diri dari kebisingan kota besar sambil menikmati teh Ceylon dan suguhan yang disiapkan dengan tangan oleh pelayan kafe.

Schatzkiste adalah tempat relaksasi, jadi pelayan mengenakan gaun panjang gelap dengan celemek putih, tidak berfoto dengan pelanggan dan tidak bernyanyi untuk para tamu.

Tetapi jika kamu mencari tempat klasik untuk duduk dan mengkalibrasi ulang, maka Schatzkiste adalah tempat untukmu.

5. Mononopu

mononopu maid cafe
Foto: Mononopu.

Periode Sengoku di Jepang berlangsung dari tahun 1467 hingga 1600 dan merupakan masa yang penuh gejolak ketika para pejuang besar dan penguasa feodal berjuang untuk hegemoni atas negara tersebut.

Baca juga: Urutan Periode Sejarah Jepang

Singkatnya, itu tidak terdengar seperti tema terbaik untuk maid cafe, tetapi Mononopu benar-benar membuatnya bekerja.

Gimmick kafe Akihabara adalah “pelayan bersenjata” yang mengenakan kostum yang mengingatkan pada salah satu era paling kejam di Jepang dan menjelaskan kepada para tamu bahwa jika mereka melanggar aturan, mereka mungkin akan dihukum “penggal” atau “pengasingan.”


Itu tadi beragam maid cafe terbaik yang bisa kamu kunjungi di Tokyo. Jadi kepikiran buat bikin maid cafe di Bandung ini mah.

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 266

One comment

Leave a Reply