Apa sih camping ceria itu, kayaknya banyak yang ikut-ikutan buat healing di alam?
Hampir setahun adik saya merintis usaha penyewaan alat-alat outdoor atau camping di daerah Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Lapak penyewaan itu bernama Muncak Bray. Sebelum PPKM Darurat seperti sekarang, ketika akhir pekan tiba hampir selalu banyak orang yang menyewa alat-alat camping.
Sesekali saya melayani pelanggan yang ingin menyewa alat-alat outdoor. Salah satu kebiasaan atau prosedur yang diajukan ke pelanggan adalah menanyakan tujuan atau destinasi camping.
Pencatatan tujuan camping ini bukan sembarangan atau sekedar basa-basi. Namun lebih jauh dari itu bisa dijadikan database untuk meninjau potensi wisata alam yang kerap dijadikan tempat camping. Siapa tahu ke depan ada pengelola wisata yang bisa kolaborasi untuk mempetakan pangsa pasar. Yok kolab-kolab.
Baca Juga: Bonbin Dulu Tempat Favorit Sekarang Kaporit
Kembali ke soal menanyakan destinasi camping ketika menyewa di tempat kami. Dari sekian jawaban para pelanggan, saya kerap mendapatkan jawaban camping ceria. Jawaban yang tentu membingungkan, jika tak segera dicecar pertanyaan selanjutnya seperti “oh camping ceria di mana gitu kang? Kemarin ada juga yang sewa buat camping ceria.”
Setelah itu, apa yang dimaksud camping ceria pun akan segera terbongkar. Alhasil kami bisa mencatatkannya di buku penyewaan. Dari sana mulai dimengerti maksud dari camping ceria. Definisi camping ceria di sini biasanya merujuk ke tempat outdoor yang sengaja menyediakan area kosong untuk camping. Lazimnya hanya ada sedikit pendakian dari area parkir kendaraan, serta tersedia fasilitas penunjang lainnya. Adapun tempat-tempat yang dimaksud itu seperti di camping di Artapela, Cijapati, Gunung Putri dan sebagainya.
Jarang sekali pelanggan menyebutkan camping ceria yang merujuk ke tempat-tempat seperti Gunung Papandayan, Gunung Cikuray atau gunung-gunung lainnya yang bisa dijadikan tempat camping. Padahal di gunung pun sebenarnya bisa camping ceria juga kan? Atau memang saat ini gunung dijadikan tempat menggalau, penempaan diri dan jauh dari kata ceria.
Baca Juga: Teh Kombucha, Minuman Fermentasi yang Mudah Dibuat di Rumah
Berbekal rasa penasaran tersebut, saya menganalisa serampangan kecenderungan atau syarat-syarat penyebutan camping ceria. Hipotesa pertama, camping ceria ini kegiatan yang tak menguras keringat dan lebih banyak tawanya. Camping ceria bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa perlu ikut Mapala atau pengetahuan alam layaknya Jejak Si Gundul.
Hipotesa kedua camping ceria tidak identik dengan kegiatan memasak yang bagi sebagian orang merepotkan. Berbekal makanan yang dibeli dari minimarket sudah bisa membuat sebuah camping ceria. Terakhir, tidak lupa memutar lagu atau mengenjrengkan gitar di saat camping ceria. Kalau pun tidak menambah kecerian, tapi bisa memecah kesunyian.
Bagi saya camping ceria sendiri bisa dilakukan di mana saja mulai dari teras rumah hingga gunung Rinjani. Asalkan camping tersebut dilakukan bersama kawan-kawan yang tepat dan tidak menyebalkan. Pasalnya pernah ada istilah kalau ingin tahu sifat jelek kawanmu, ajak dia camping.
Oleh karena itu saya cukup selektif jika memutuskan untuk camping. Hanya memilih camping dengan kawan-kawan yang sudah akrab. Dengan begitu apapun yang terjadi akan selalu menjadi camping ceria.
Baca Juga: Kelebihan Yummy App & Fitur yang Bikin Masak Lebih Gampang
Saya pun ingin memberikan catatan bahwa ini murni opini pribadi yang tentu bisa didebat oleh siapa saja yang punya tenaga dan keinginan. Namun yang pasti saya tak akan tak keberatan dengan penyebutan camping ceria selama Anda menyewa alat-alat outdoor di tempat adik saya.
Semakin banyak yang tertarik untuk camping ceria terutama di daerah Bandung dan sekitarnya, maka kami akan senang. Namun yang penting untuk diingat camping ceria tidak membuat membuat murung alam.