Akhir – akhir ini lagi marak – maraknya pemberitaan tentang gaya blusukan Jokowi yang banyak ditiru oleh pejabat pejabat lain dinegeri kita. Sebenarnya untuk Jokowi gaya kepemimpinan seperti ini yang blusuk sana blusuk sini seolah menghilang di tengah keramai gang-gang kecil tidak asing lagi, gaya ini sudah diterapkan saat beliau menjadi Walikota Solo. Namun ketika menjabat Walikota di Solo sorotan media massa tidak segencar saat ini yang dimana Beliau menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Jokowi memang dikenal dengan kesederhanaanya yang tidak malu untuk menyapa dan berdiskusi langsung dengan rakyat kecil. Sehingga menurut saya kalo Jokowi berblusuk blusukan kegang-gang sempit di tengah megahnya Ibukota bukan hal yang aneh lagi dan bukan pula sebuah pencitraan, tapi hanya solusi untuk mendengar suara rakyatnya secara langsung. Tapi ketika blusukan ini dilakukan oleh pejabat yang jarang sekali turun kelapangan di awal ia menjabat dan ketika menjelang akhir jabatan, ia terlihat sibuk blusukan kemana-mana terlihat janggal dan cenderung terlihat mencari pencitraan. Alangkah baiknya kalo ia menerapkan gaya seperti itu sejak ia memimpin sampai berakhir jabatannya.
Namun gaya blusukan seperti ini jangan sampai kebamblasan sehingga ia terlalu sibuk mendengarkan curhatan rakyatnya, namun ia lupa untuk membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah yang sudah didengar langsung dari mulut rakyatnya sendiri .
Apapun cara kerja yang dilaksanakan seorang Pemimpin yang terpenting adalah setiap langkahnya dapat menjadikan kehidupan rakyatnya lebih layak.